Belakangan ini Deno buming sekali di sosial media maupun forum-forum online, deno dibuat oleh orang yang sama dengan yang membuat Node JS, yakni Ryan Dahl. Deno merupakan runtime untuk javascript dan typescript yang menggunakan V8 engine dan dibuat dengan Rust. Alasan Deno ini tercipta untuk menjawab berbagi kekurangan yang ada di Node JS. Video ini Yussan Academy mengajakan kamu untuk lebih mengenal Deno dengan mengetahui berbagai macam kelebihannya, sumbernya dari homepage Deno di https://deno.land .
Secure By Default
Secara default deno tidak memberikan akses beberapa kepada komputer/server yang menjalanankannya. Untuk gampangnya saya memberikan sampel sebagai berikut. Ada sebuah javascript yang saya run menggunakan deno dan isi scriptnya adalah request suatu API.
deno run file.jsKetika dijalankan maka Deno akan langsung error karena ketika run kita tidak memberikan akses untuk networkingnya, solusinya, run dengan command berikut.
deno run --allow-net file.js Karena sudah diallow networknya, maka script diatas bisa berjalan dengan normal untuk request API. Tidak hanya batasan itu saja yang diberikan, tapi masih ada banyak lagi, seperti untuk akses read write suatu direktori / file, dan masih banyak lagi, selangkapnyabisa kalian cek di https://deno.land/manual/getting_started/permissions.
Support TypeScript Of Out The Box
Semenjak pertama mengenal Typescript saya langsung jatuh cinta, tapi ketika ingin menggunakan Typescript di Node JS ada beberapa setup dan instalasi depency yang harus dilakukan. Dengan Deno, maka kamu cukup membuat typescript dan run saja maka semuanya akan beres dan langsung running.
Ships Only a Single Executable File
import { Router } from "https://deno.land/x/oak/mod.ts";
import getBeers from "./controllers/getBeers.js";
const router = new Router();
router.get("/beers", getBeers);Hal menarik yang bisa kita temukan di Deno adalah, memungkinkan untuk import langsung dari URL, sehingga tidak perku install terlebih dahulu, npm install, yarn install dan lain sebagainya.
Contoh script diatas adalah untuk membuat sebuah restfull service, dan menariknya Router di import langsung dari url, sehingga ketika deliver untuk developer lain atau ketika mau rilis, cukup dengan langsung run saja.
Has Built-in Utilities
Dari homepage Deno dijelaskan Built-in Utilities ada 2 sample yakni deno info (deno isnpector) dan deno fm (deno formatter).
Deno Info
Dengan Deno Info memungkinkan developernya untuk lebih mengetahui seputar module-module yang dipakainya, mulai dari tempat penyimpanan di local, lokasi file mpanya dan depensi apalagi yang digunannakannya.
Deno FMT
Jika kamu sudah terbiasa menggunakan prettier atau linter dan sejenisnya, konsep yang sama untuk deno fmt ini. Deno fmt bisa ditujukan langsung untuk seluruh file di directori atau ditarget ke file tertentu, tentunya sesuai dengan standar deno formater.
Has a Set of Reviewed (audited) Standard Modules
Poin ini menunjukan bahwa seluruh paket-paket di https://deno.land/std digaransi pasti berjalan dengan baik di Deno. Modul-modul ini tidak memiliki dependensi eksternal dan ditinjau oleh tim inti Deno. Tujuannya adalah untuk memiliki seperangkat kode standar berkualitas tinggi yang dapat digunakan semua proyek Deno tanpa rasa takut. Kontribusi dipersilahkan!
Penutup
Yups itu saja ingin saya sampaikan seputar pembuka Deno ini, untuk membaca lebih lengkap seputar Deno silahkan baca di https://deno.land/ .